cerita gak ada batasnya

Bukan sekedar cerita

Maunya apa sih?

Tulisan ini bukan buat pecinta sinetron, jadi minta maaf aja buat sinetron mania jangan pernah merasa tersinggung atau tersenggol hehe.

Aku sebenarnya sih salut sama perkembangan pertelevisian nasional dan juga kagum sama kemajuan sinema di Tanah Air kita tercinta. Diantara membanjirnya produk Holywood dan Bolywood sinetron Indonesia masih mendapat tempat di kalangan masyarakat kita. Ini dia, mentang-mentang mendapat tempat dan porsi iklan yang banyak (tentunya) - kualitas sinetron di nomor dua kan, yang penting kuantitas yang istilahnya sinetron stripping (sinetron kejar tayang). Maaf aja, skenario dan jalan cerita bisa diubah-ubah sesuai maunya produser. “Hari ini jadi orang baik, besok bisa jadi penjahat, hari ini digebukin, besok jadi pewaris kerajaan” dasar…

 

Yang gak aku suka dari sinetron :

1. Masih muda jadi boss besar (realita paling cuman anak konglomerat atau koruptor aja)

2. Gembelnya pun cantik (baca:indo) (anak bule yang kehabisan ongkos pulang kampung)

3. Orang Indonesia jahat banget (mau anak-anak sampai nenek-nenek turunan jahat semua)

4. Niat licik overacting (alis naik, ujung bibir diangkat, dahi lecek gak disetrika)

5. Produsernya kakak beradik semua (beda nama depan aja).

6. Banyak lagi (males nulisnya)

 

Efeknya apa ?

 

Menurut Kak Seto sinetron yang memposisikan anak sebagai orang dewasa, lambat laun akan menciptakan perilaku serta kepribadian yang bertolak belakang dengan kehidupan yang wajar baik terhadap pemain ataupun pemirsa (terutama anak-anak) yang menganggap apa yang terjadi di sinetron dapat dengan mudah dilaksanakan di dunia nyata.

 

Contohnya banyak, perkelahian geng anak sekolah, anak-anak dengan mudah mencaci maki orang tuanya bahkan samapi menganiaya, seks bebas yang udah kelewatan (yang gak tuh gimana ya?), ibu-ibu di rumah (maaf ya) katanya ada yang sampai lupa masakin keluarga.

 

Nah, yang jadi pertanyaanku gimana peran pemerintah, bukannya pemerintah juga mempunyai kewajiban melindungi dan menjamin warga negaranya mendapatkan yang terbaik di negara ini (bukan diatur sama produser sinetron).

 

Kalau kalian maunya apa sih ?

[+/-] Cerita lengkapnya...

Bali oh Bali…

Belum lama ne, temen aku Kadek (belum pernah ketemu sih – kenal di yahoo room) ngirim email sama link webnya dan bla bla bla yang intinya nawarin aku liburan di Bali dengan segala kemudahan fasilitasnya (wuih baik banget dia). Sebelum reply tuh email, tak coba jalan-jalan ke webnya dulu  di Celebritycyclingtour eh ternyata yang ditawarin paket wisata sepeda. Lihat gambar sama denger cerita soal Ubud aku jadi tertarik.

 

Bali emang indah (katanya sih) dan aku pengeeeeen banget ke Bali, dan asal tau aja sudah setaun lebih aku gak belanja (gak segitu amat) buat nabung duit ke Bali. Betenya lagi sahabatku Rene yang kuliah di Udayana (baca:Universitas Udayana) dengan gayanya yang bikin panas hati bilang gini (lewat email) “kapan lo ke Bali, nungguin gendong anak cucu dulu ya, bule aja jauh-jauh ke Bali, lha orang Indonesia kok belum pernah nginjak kaki di Bali kasian amat”. Ih sebel banget deh. Tunggu aja someday entah kapan aku pasti ke Bali. 

Andai aku ke Bali :

1. Aku mau pergi ke Tanah Lot, Kuta dan Ubud (baru tau itu aja)

2. Siap memory banyak buat foto-foto (kalau perlu bawa hardisk )

3. Beli baju Bali dan segala souvenirnya yang banyak (sekalian buat jualan haha)

4. Oh iya, aku mau nonton tari Barong dan Kecak langsung gak pake tivi.

5. Aku gak mau berjemur macam bule (takut garing macam kacang asin)

6. Kali aja ada cowok kerennya (jadi mau malu)

7. Aku mau ngajakin sahabatku semuaaaaanya tapi duitnya masing-masing (ya iyalah)

8. Pasang muka jelek bin sewot buat sahabatku Rene (gak pakai hati)

 

Udah deh daripada terus ngelamun ada Bali, aku mau bobok dulu, mungkin besok aku bisa pergi ke Bali. Doa`in ya.

[+/-] Cerita lengkapnya...

The New 7 Wonder

Sedih rasanya Candi Borobudur sudah gak masuk dalam 7 Keajaiban Dunia apalagi kalahnya karena voting internet. Tapi ada harapan baru, New7Wonder Foundation mengadakan voting lagi untuk memilih 7 Keajaiban Dunia baru. Rencananya hingga tanggal 7 Juli 2009 akan ditetapkan 77 unggulan (peringkat 1 sampai 11 tiap kategori) yang akan difilter lagi menjadi 3 unggulan tiap kategorinya dan pada bulan September 2009 pihak New7Wonder Foundation akan mengumumkan 7 Keajaiban Dunia.

Nah, Indonesia melalui Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI mengusulkan

Taman Nasional Pulau Komodo (di Nusa Tenggara Timur) masuk dalam kategori taman nasional (kelompok E : forest/national park/nature reserves) dan sampai saat ini ada di peringkat 13 (masih jauh) dalam kategori tadi. Peringkatnya :

1. Puerto Princesa

2. Amazon

3. Sundarban Forest

4. Tree of Life

5. Bialowieza Forest

6. Balck Forest

7. Retezat National Park

8. Dinosaur Park

9. Christmas Island

10. Eua National Park

11. Okawango Delta

12. El Kala National Park

13. Taman Nasional Pulau Komodo (mesti didukung habis)

 

Berat juga nih, apalagi katanya di Italia guna mendukung voting ini di setiap restaurant dan cafe serta hotel disediakan internet gratis, sementara di Indonesia jangankan gratisan, internet aja mahal banget hehe (duit pas-pasan). Tapi aku optimis jika tiap bloger (yang katanya orang gak punya kerjaan) voting satu suara di New7Wonder Foundation  Pulau Komodo bisa masuk dalam 7 Keajaiban Dunia. Amin

[+/-] Cerita lengkapnya...

Cerita gak ada batasnya

Akhirnya aku punya blog juga. Tiap kali paling banter cuman nulis di kertas sepotong aja, gak pernah orang tau apa yang tak tulis… (hik kasian deh). Memang kalo mau cerita gak akan pernah habis, apalagi kalo ngomentarin orang lain hehe (bukan ngegosip).

Sebelum beneran nyerita`in orang lain enakan cerita tentang diri sendiri. Kenapa cerita kelinci ?

Sosok kelinci cukup menggambarkan diriku, imut bin lucu (kepedean) , ngegemesin tapi susah diatur, cuman aku gak suka tinggal di tempat gelap (takut). Nah si kelinci ini paling bawel kalo ngomentarin sesuatu hal, mau yang di tivi, koran, majalah apalagi kalo liat kejadiannya langsung – rasanya ada yang kurang kalo gak komentar (gejala sindrome cerewetisme). Tapi seperti kelinci pada umumnya, (kaya`nya sih) orang malah ngerasa kurang kalo aku gak komentar. O, iya makasih buat Kang Rohman atas semua ilmunya walaupun belum sempat diterapin semuanya, paling gak aku sekarang nulis udah pake Windows Live Writer.

Ok deh  di blog ini aku sangat menunggu komentar-komentar teman-teman semua, kali aja ada yang punya cerita lebih seru lagi  dan tunggu cerita kelinciku lainnya….

[+/-] Cerita lengkapnya...